Savvy traveler, atau traveler cerdas sering disebut-sebut beberapa tahun terakhir ini pada tren perjalanan. Apa sih yang dimaksud savvy traveler? Savvy traveler, menurut saya, adalah traveler yang berpikir dan bertindak cerdas untuk memudahkan perjalanannya, yang nantinya bisa menghemat uang, waktu, dan tenaganya. Apa aja sih yang dibawa oleh savvy traveler? Simak daftar saya berikut ini, sebagian besar saya lakukan sendiri di setiap perjalanan saya

Adaptor (image courtesy of travelshop.ie)
Universal Travel Adaptor. Belilah 1 buat investasi traveling jangka panjang. Tahu sendiri kan colokan listrik di berbagai negara beda-beda. Barang ini emang kecil, tapi kalo ketinggalan, bisa bikin senewen karena nantinya kita harus menyewa atau membelinya lagi di tempat tujuan hanya gara-gara colokan beda.

Power strip atau colokan T. Seringnya, kita sering menemukan colokan di tempat-tempat umum, seperti bandara atau hostel, tapi keseringannya colokan tersebut sudah diambil orang. Gimana kalo baterai ponsel kita lagi sekarat? Kalau kita punya power strip atau colokan T, selain bisa menyelamatkan ponsel sendiri, kita juga bisa jadi life-saver banyak orang, nambah temen juga kan, hehehehe.

Bawa e-books dibandingkan buku fisik. Memang, Lonely Planet Europe on a Shoestring atau Frommer’s Guide to Italy yang setebel buku dosa mencakup printilan yang cukup lengkap. Tapi buku itu terlalu berat untuk kita bawa-bawa, apalagi kalau traveling panjang, mereka hanya akan menambah beban di punggung kita saja. Zaman serba digital ini, lebih baik beli e-booknya dan simpan di tablet atau ponsel kita. Kalau takut kehabisan baterai saat pengen lihat guidebook, robek saja bagian yang kita butuhkan dari buku itu. Jadi kita hanya membawa yang benar-benar kita butuhkan. Eh, salah ya saran saya? Kok nyaranin ngerusak buku... Hehehe

Energy bar (image courtesy of womenpla.net)
Energy bar. Laper itu nggak terhindari, saya suka susah mikir kalau sedang lapar. Makanya, untuk perjalanan jauh, saya biasa bawa energy bar seperti Soyjoy atau Fitbar yang bisa mengganjal perut sebentar sebelum ketemu makanan lagi. Kenapa energy bar? Karena ukurannya kecil, lebih sehat, dan langsung mengenyangkan. Biasanya sih saya bawa untuk di pesawat buat cemilan atau kalau sedang dalam perjalanan ke kota baru yang memakan waktu lama.

Tisu basah. Kalau habis buang air di negara Barat, kita akan mengalami culture shock di mana mereka nggak punya semprotan kecil untuk membersihkan. Lalu kita pun bingung sendiri gimana cebok dengan bersih, kan kotor? Makanya selalu siapin tisu basah ukuran kecil di tas daypack karena buang air tanpa dicuci rasanya geli-geli gimanaaa gituh

Swiss Army Knife (image courtesy of swissarmy.com)
Swiss Army Knife. Saya rasa ini Holy Grail buat semua traveler. Dalam satu genggam, kita bisa dapat pisau, gunting, pinset, pembuka botol, pembuka wine, obeng, gergaji, sampai pulpen. Bukan promosi, tapi belilah yang merek Victorinox asli supaya long lasting bahkan bisa diwariskan. Setelah pernah ngintip dalamnya pabrik Victorinox di Swiss dari dokumenter National Geographic, saya jadi makin percaya kalau pakai merek ini dijamin durable karena terbuat dari bahan-bahan dan cara-cara terbaik.  Harga merek ini memang mahal, tetapi kalau kamu cuma traveler yang mengunjungi kota-kota seperti saya, belilah yang basic isinya gunting, pisau, dan pinset, sudah sangat kepake kalo jalan... Kalau sering beraktivitas outdoor, bolehlah beli yang segepok.. Masih wish list saya... Mahal soalnya... Hiks...

Senter. Percaya deh, kalo kita pulang malam-malam ke hostel dan mau beres-beres, pasti kita suka nggak enak menyalakan lampu, takut mengganggu penghuni lain. Senter sekarang gampang kita dapatkan, bahkan langsung dari flashlight kamera ponsel. Kalau saya, jaga-jaga kalau ponsel mati, saya siapkan senter bertenaga dinamo. Agak tolol sih, saya harus muter-muterin dinamonya kalo mau hidup... tapi bebas baterai, yang artinya kita gak perlu takut baterai habis.

Salinan nomor telepon penting. Tertulis di buku catatan. Nomor telepon asuransi perjalanan, nomor telepon rumah, telepon Kedutaan Republik Indonesia setempat, telepon kantor, teman dekat, dll. Things happen, jangan selalu mengandalkan ponsel untuk menyalin semuanya. Print-out juga itinerary kita. Walaupun zaman serba digital, tetap persiapkan yang terburuk misalnya baterai habis, ponsel kecopetan, dll. Mit amiiit...

Foto dan gambar! Ini penting banget buat bahan obrolan dengan teman-teman baru di perjalanan. Obrolan jadi lebih asik, dan teman baru kita akan kebayang apa yang sedang kita bicarakan. Foto dan gambar ini bisa apa aja, peta Indonesia, peta kota asal kita, rumah kita, orang tua dan saudara-saudara kita, sekolah, teman-teman... Misalnya, saya waktu itu kesulitan menjelaskan ciri-ciri fisik buah rambutan kepada teman saat jalan bareng.. atau ketika mau mendeskripsikan cara orang Indonesia berjilbab kepada teman saya yang penasaran... Internet dan gadget gak selalu kita dapatkan ketika berjalan.

Botol kosong. Iyap, you heard it right. Masuk pemeriksaan bagasi kabin pasti banyak yang ketangkep karena bawa botol minum yang ada isinya. Ya udah kosongin aja bro sis, setelah lewatin pemeriksaan, tinggal isi lagi. Sebagian besar harga minuman setelah pemeriksaan itu mahal banget. Kalaupun sudah sampai di tujuan, kita bisa terus bawa supaya menghemat uang tidak mengeluarkan uang untuk membeli minum. Sekarang sudah ada botol yang bisa dilipat merek Vapur, kalo kosong tinggal lipat.

Syal (image courtesy of beksanddesigns.com)
Syal. Saya nggak bisa traveling tanpa pakai syal. Pilihlah bahan syal yang cukup tebal dan lebar seperti pashmina. Syal itu super versatile dan manfaatnya banyak banget, bisa penahan dingin, alas duduk, seprai tambahan, penutup kepala, dan gayanya fashionable.

Plastik ziplock. Plastik ini banyak manfaatnya loh, bisa nampung makanan, sabun batangan untuk dipakai lagi, nyimpan ponsel supaya anti air, dan nampung printilan yang kecil-kecil. Bawalah beberapa lembar, you never know...

Sumbat wastafel. Mungkin pada bingung kenapa sumbat wastafel itu penting. Bagi traveler, apalagi cewek, nyuci itu krusial supaya bawa bajunya lebih sedikit dan selalu punya stok baju atau dalaman bersih. Saya setiap hari mencuci dalaman di wastafel, nah kadang ada wastafel yang tidak ada sumbatnya sehingga kita tidak bisa menampung air di dalamnya. Disinilah sumbat wastafel berperan.

Legging atau yoga pants. Selain syal, legging atau yoga pants adalah pakaian yang fleksibel. Bisa kita pakai untuk naik pesawat, sebagai celana dobelan kalau sedang dingin, celana tidur, bahannya cepat kering, ukurannya kecil, dan ringan. 

Baterai tambahan, terutama baterai kamera. Jangan sampai kita kehilangan momen untuk mengabadikan gambar hanya karena baterai. Siapkan 1 atau 2 buah baterai kamera cadangan tergantung konsumsi baterai oleh kamera kamu. Kalau cukup boros, bawalah 2 baterai cadangan dan pastikan semua sudah ke-charge penuh sebelum pergi jalan-jalan.

Duct tape (image courtesy of thephunion.com)
Selotip atau lakban. Things happen, better prepare for the worst. Nggak perlu bawa selotip segede lingkarannya, cukup bawa seperlunya, dililit di batangan seperti pulpen ekstra.

Payung. Bisa melindungi kita dari hujan dan panas. Kadang, kalau kita pergi ke kota yang fluktuasi cuacanya cepat, kita mau nggak mau selalu membawa payung. Kehujanan di Eropa di awal musim panas itu nggak enak, saya pernah. Terpaksa neduh, nggak bisa ke mana-mana karena harus menunggu hujan.

Dompet palsu. Mau di negara sendiri atau negara orang lain, kita akan selalu berpotensi diincar oleh copet atau penodong. Paris, Roma, Barcelona, Milan, Praha adalah kota-kota rawan copet. Siapkan dompet sederhana, isi dengan kartu-kartu nggak penting seperti kartu membership supaya terlihat seperti dompet beneran, dan selipkan lembaran-lembaran seperti uang. Dompet palsu ini adalah trik mengecoh pencopet supaya mereka mengambil dompet ini. Uang, kartu kredit, dan kartu debit kita yang asli, kita simpan dengan aman di money belt. Kalau kita, amit-amit, sampai ditodong oleh penjahat, kita bisa berikan saja dompet palsu ini sambil siap-siap ambil langkah seribu.

(Image courtesy of dropbox.com)
Back up digital. Back up semua dokumen-dokumen kamu di internet. Scan semua dokumennya, upload di cloud seperti Google Drive dan Dropbox. Selain itu, masukkan semua file digital ke flash disk. Cloud juga perlu kalo memori internal kamera kita kehabisan, kita bisa upload foto-foto terlebih dahulu sebelum menghapusnya. Buat jaga-jaga kalau shit happens misalnya kehilangan paspor.

Nah, itu saja dari saya, hal-hal yang biasa dibawa oleh savvy traveler. Apa kamu merasa sebagai savvy traveler dan ingin menambahkan sesuatu? Silakan isi kolom comment ya J

- @travelitarius being savvy is a lifestyle
Read More
Next PostNewer Posts Previous PostOlder Posts Home