Pernah ngalamin, momen dimana kamu sudah menanti-nantikan suatu perjalanan,
bahkan sudah meriset segala pengeluaran sedetail mungkin, sudah mendaftar
makanan yang ingin dimakan, sudah mengira-ngira naik apa disana, dan oleh-oleh
apa yang akan dibawa? Exciting, right?
Kamu nggak bisa lepas dari bayangan betapa bakal asyiknya perjalanan kamu ini. Nothing feels greater than that. Namun
ketika bayangan-bayangan indah itu langsung dihancurkan oleh sesuatu, nothing feels desperating than that.
Perjalanan kamu batal, uang yang sudah dikeluarkan untuk membeli tiket pp promo
melayang. Kamu rugi materi dan mental. Saya menyebutnya sompret moment.
Itulah yang saya alami bulan ini, batal ke Jepang.
Saya memang sedang menjalani kuliah pascasarjana dan setiap angkatan
diharuskan untuk melakukan penelitian bersama di luar kota di bulan Maret atau
April tahun ini. Dibiayai dari abidin, alias atas biaya dinas, penelitian ini
akan dilangsungkan selama 1 minggu penuh. Resiko kuliah di kampus yang SDM-nya
belum settle, tanggal penelitian ini
berubah-ubah terus. Jujur saja, saya sebagai mahasiswa yang sudah memegang
tiket pergi Jakarta ke Osaka, dan pulang Tokyo ke Jakarta dengan AirAsia dan
Lion Air, deg-degan menanti tanggal yang nggak pernah jelas. Duh, rasanya kesal
sekali, kenapa menetapkan tanggal saja nggak mampu. Awal Februari, kepala prodi
saya nyerocos gak jelas dan mengumumkan bahwa penelitian akan dilangsungkan di
Solo 13-19 Maret 2016. Hampir saja saya jatuh dari kursi, saya pun bertanya,
ini tanggalnya sudah fix atau belum. Kata beliau, sudah. Makin lemas,
perjalanan ke Jepang saya seharusnya 12-20 Maret 2016. Sompret moment. Saya sudah pegang tiket ini, bahkan sebelum
memutuskan kuliah lagi di sini. #KZL #ZBL
Bayangan-bayangan jahat mulai membentuk di pikiran. Alasan-alasan nggak
ikut misalnya nikah (sama siapa??!), dirawat di rumah sakit (mit amiiit),
sampai kedok penelitian saya pertimbangkan supaya saya nggak ikut ke Solo. Saya
bertanya ke teman-teman, berharap dapat pencerahan dan ide-ide kabur yang lebih
bombastis. Konsultasi dengan senior, bahkan konsultasi dengan orang tua. Nggak
ada yang membantu. Sebagian dari mereka malah ketawa-ketiwi nyuruh saya ke
Jepang aja, padahal hitung-hitung risikonya tinggi sis. Penelitian ini 1 SKS
dan diabsen, kalo saya nggak ikut, saya berpotensi nggak bisa melanjutkan tesis
dan kelulusan saya terhambat. Aaaaakkk, tidaaak. Saya kan pengen menggondol
gelar master di Maret 2017, harus.
Lalu hitung-hitunglah kerugian finansial. Saya ingat-ingat, AirAsia pernah
memindahkan jadwal pulang secara sepihak karena penerbangan dari Narita Airport
dibatalkan. Jadwal kepulangan saya jadi berubah tanggal karena kepulangan
dialihkan ke Haneda Airport. Saya ubek-ubek email saya dan AHA! EUREKA moment!
Karena pengalihan penerbangan ini, saya boleh mengajukan refund dalam bentuk
travel credit seharga tiket kepulangan saya, yaitu 13.700 yen atau sekitar 1.700.000
rupiah. Perlu diketahui, AirAsia nggak bisa alih nama penumpang, nggak bisa
pindah rute, kalo ganti tanggal 3 kali lebih mahal, nggak bisa refund atas
kemauan penumpang, dan gak bisa diapa-apain sama sekali tiketnya. Kalau nggak
bisa berangkat, uang hangus melayang. Makanya ketika nemu opsi refund ini saya
merasa beruntung. Tiket Lion Air pun ternyata bisa di-refund dalam bentuk transfer
dana sebesar 75% dari harga beli jika pengajuannya di atas 72 jam sebelum
keberangkatan. Not that bad, huh? Secara finansial, saya hanya rugi tiket pergi
Kuala Lumpur ke Osaka sebesar 1.000.000 rupiah dan 25% dari tiket Lion Air
sebesar 250.000.
Tapi secara mental, saya rugi berat. Saya pengen banget lihat sakura di
sana, momennya pas banget. Belum lagi rencana pengen ke Wizarding World of
Harry Potter di Universal Studios dan minum butterbeer. Ah, zebel.
Gimana cara refund AirAsia kalau kebetulan penerbangan dialihkan atau
dibatalkan?
1. Masuk ke e-form AirAsia http://www.airasia.com/id/id/e-form.page
Halaman e-form AirAsia |
2. Isi e-form tersebut dengan detail, lampirkan email pemberitahuan
penerbangan dibatalkan atau email-email lainnya.
3. Setelah di-submit, kita akan mendapatkan email notifikasi dari AirAsia.
4. Kita akan mendapatkan nomor referensi, yang bisa kita pakai untuk melacak progres refund di login BIG ID. Masuk ke BIG ID kita, https://member.airasia.com/profile-landing.aspx dan klik "Status Pengembalian Dana Saya"
Diklik dan masukkan nomor kasus untuk melacak |
5. Masukkkan nomor kasus untuk melihat statusnya. Tunggu saja prosesnya selama beberapa hari, jika sudah di-update statusnya, kita akan diberi email.
6. Travel credit sudah siap dipake! Yuhuuu
Ready for use! |
Travel credit ini sudah saya belanjain buat backpacking keliling 7 negara ASEAN tahun depan sehabis wisuda. Mayaaan...
Ada pertanyaan terkait refund ini? Silakan isi kolom comment di bawah ya!
-@travelitarius ada yang mau bayarin saya ke Jepang? :')
Ada pertanyaan terkait refund ini? Silakan isi kolom comment di bawah ya!
-@travelitarius ada yang mau bayarin saya ke Jepang? :')
Saya bingung baca postingan ini, kenapa harus dibatalkan perjalanannya padahal cuma direroute airportnya aja ?
ReplyDelete