Mumpung lagi tidak banyak tugas dan hari ini adalah ulang tahun saya ke-26, saya menyempatkan diri untuk menulis pengalaman berharga dalam hidup saya. Tentang bagaimana saya mengambil keputusan untuk resign dari pekerjaan untuk traveling keliling Eropa. Cerita ini sih murni sharing, bukan bermaksud menginspirasi pembaca untuk ikut-ikutan resign juga, hehehe...
Rencana ke Eropa, apapun caranya, sudah saya rencanakan sejak zaman kuliah. Mimpinya sendiri dimulai ketika saya sebagai anak, banyak membaca buku-buku pengetahuan bergambar yang dibelikan orang tua. National Geographic USA adalah favorit saya dari kecil karena Papa
Savvy traveler, atau traveler cerdas sering disebut-sebut beberapa tahun terakhir ini pada tren perjalanan. Apa sih yang dimaksud savvy traveler? Savvy traveler, menurut saya, adalah traveler yang berpikir dan bertindak cerdas untuk memudahkan perjalanannya, yang nantinya bisa menghemat uang, waktu, dan tenaganya. Apa aja sih yang dibawa oleh savvy traveler? Simak daftar saya berikut ini, sebagian besar saya lakukan sendiri di setiap perjalanan saya
Adaptor (image courtesy of travelshop.ie) Universal Travel Adaptor. Belilah 1 buat investasi traveling jangka panjang. Tahu sendiri kan colokan listrik di berbagai negara
Jadi traveler jaman sekarang emang enak banget, dengan dukungan smartphone dan aplikasi-aplikasi, perjalanan mandiri bisa jauh lebih mudah dan menyenangkan. Saya nggak kebayang gimana traveler jaman dulu pergi ke travel agent, beli tiket yang berupa lembaran-lembaran kertas, lalu ketika jalan, bawa-bawa guidebook Lonely Planet atau Frommers setebel buku dosa.
Rasanya setiap traveler jaman sekarang pasti memiliki smartphone Android untuk sehari-hari, atau minimal laptop, untuk memudahkan ngurus printilan traveling. Mulai dari pesan tiket transportasi, mengecek prakiraan cuaca, memantau lalu lintas, atau sekedar memberitahukan kabar kepada keluarga. Tinggal cari
April lalu saya berkesempatan untuk mengunjungi Myanmar, negara Asia Tenggara keempat yang saya kunjungi. Kenapa Myanmar? Temen saya juga pada nanya, “Random banget lu ke sana!”, “Liat apaan di sana?” Tapi karena tiket pesawatnya cuma Rp 500.000-an pulang pergi dari KL, sayang banget dilewatin kan? Lagi pula, sebagai negara yang baru saja membuka diri terhadap dunia luar, saya penasaran negara ini isinya apa. Saya suka nih negara yang kayak gitu, less tourists, more experiences.
Seminggu sebelum berangkat, saya nervous berat, sakit perut. Selain karena saya berangkat ke
This is the post you've been looking for!
Karena saya capek ngejawab pertanyaan yang sama "Habis berapa lo?" dari orang-orang, akhirnya saya memutuskan untuk membuat post ini. Buat yang baru pertama kali baca blog ini, mohon rincian per hari dibaca dulu dengan label "15 Euros Per Day".
Karena budget per hari cuma EUR 15 : 15 x 50 hari = EUR 750. Saya bawa cash EUR 750 euro dan USD 250 untuk dana darurat.
SPENTCARRY32010605 1623289215777713 Tiket pesawatAirport tax Cengkareng150000150000 CGK-KUL-CGKJT1178900Logistik dan transportasi per hariEUR15/day12000000
8 Tips Cari Tiket Murah ke Eropa
Kadang, tiket pesawat bisa memakan setengah dari budget jalan-jalan kita. Apalagi destinasi wisata kita yang jauh banget seperti Eropa atau Amerika Serikat. Minimal biaya yang harus kita keluarkan hanya untuk tiket pesawat adalah USD 800, itupun kalo dapet harga promo. Dulu AirAsia X pernah melayani rute Kuala Lumpur ke Paris direct yang kalo promo, kita bisa dapet 6 jutaan sudah pulang pergi. Murah banget kan! Tapi rute tersebut sudah ditutup, mau enggak mau kita harus pakai full board airlines.
Untuk tujuan Eropa, harga murah tiket pp full
Berhubung saya baru saja diterima menjadi mahasiswa pascasarjana yang menjunjung tinggi nasionalisme dan identitas bangsa *cie*, di hari kemerdekaan ini saya pengen bercerita tentang nasionalisme yang saya bawa ketika di luar negeri. Ada yang bilang, nasionalisme orang Indonesia paling keliatan banget pas pertandingan olahraga, apalagi sepak bola, apalagi kalau lawan Malaysia. Tapi menurut saya, saat jalan-jalan pun, kita pasti ngerasa nasionalisme lebih tinggi dibandingkan ketika di negara sendiri.
Karena saya banyak mendapatkan teman selama di Eropa karena Couchsurfing, saya jadi punya kesempatan mempromosikan Indonesia ke mereka. Kalau lagi ngomongin Indonesia, pasti ada aja yang lucu dari pendapat orang luar tentang negara kita. Untungnya, orang Eropa itu sangat pintar-pintar, jadi nggak ada tuh pertanyaan, “Where is Indonesia?”: pertanyaan
Disclaimer: tulisan ini bukan promosi. Wong saya juga nggak mampu beli, hehehe
Kalau lagi traveling, saya sering membawa peralatan yang membuat perjalanan saya semakin nyaman dan mudah. Misalnya eyeshades, sarung tangan, pulpen, headset, dompet paspor, dll. Biasanya barang-barang itu saya taruh di carry-on atau di kantong-kantong terluar supaya aksesnya mudah. Kadang, karena banyak yang dibawa, saya pun sering kehilangan barang-barang tersebut karena tercecer *padahal mah emang ceroboh*. Makanya saya sering bawa jaket yang kantongnya banyak, tapi pas dipake, jadi gembung-gembung sana-sini. Jelek keliatannya.
Lagi iseng browsing
Assalamualaikum! *blog post edisi syariah*
Sudah lebih dari 2 minggu saya nggak ngisi #OneYearAgo dikarenakan banyak distraction, yaitu pekerjaan, persiapan S2, persiapan resign, puasa, dan Mads Mikkelsen. Oke, yang terakhir itu bener-bener menyita pikiran. Fannibals, anybody? Tapi janji, saya akan mengisi bolong-bolongnya seperti saya ngisi bolong utang puasa. Saya sudah siapin beberapa cerita di Slovenia dan Italia.
Tahun ini saya bersyukur banget bisa berpuasa di Indonesia. Trip tahun lalu bener-bener membuka mata saya sekaligus membuat saya bersyukur menjadi umat Islam di Indonesia. Selain jam puasa yang
Day 36: 13 Juli 2015
Postingan blog sekarang adalah travel tips! Udah lama nggak nulis tips *kipas-kipas*
Venice adalah salah satu kota yang sangat excited saya datangi karena begitu khas. Cukup melihat fotonya saja, kita akan tahu kalau itu foto Venice, asli atau palsunya. Venice adalah kota yang paling banyak tiruannya di dunia, ke Macau atau Doha saja, kamu bisa ngerasain ala-ala kota kanal ini. Dan Venice juga menjadi salah satu top destinasi untuk turis, sekitar 20 juta orang mengunjungi pulau ini. Sangat jauuuuh dengan penduduk