Ljubljana Free Walking Tour #OneYearAgo

2 comments
Day 34: 11 Juli 2015

Free walking tour adalah salah satu kegiatan seru yang bisa kita ikutin kalau baru pertama kali datang ke suatu kota. Selain karena mereka meng-cover tempat-tempat penting dan bersejarah, kita bisa ketemu teman-teman baru dari berbagai negara, tahu tentang gosip atau cerita lokal, dan enaknya kita bisa ngasi tip semampu kita. Sewaktu di Ljubljana, saya sempatkan diri untuk mengikuti free walking tour yang menjadi pelopor free walking tour di Eropa dan menduduki peringkat 1 di TripAdvisor Things To Do in Ljubljana. 

Seperti semua free walking tour, jadwal dan meeting point mereka sudah fixed setiap hari. Kamu tinggal cek ke website mereka masing-masing dan langsung datang saja tanpa reservasi. Kalau Ljubljana Free Tour ini meeting point-nya di depan Pink Church di Preseren Square, sangat strategis di Ljubljana yang kecil ini. Tur berjalan setiap jam 11 siang dan 3 sore, cari guide mereka yang selalu berkaos kuning. Hari itu kami ditemani Tina, tur guide berlisensi dengan PhD dari Ilmu Sosiologi di University of Ljubljana. Nggak heran kalau kita akan mendapat buanyak banget informasi dan cerita dari Tina tentang kotanya ini. Gratisan sih gratisan, tapi guide-nya bermutu!
Our cheerful guide: Tina! (maaf dari belakang fotonya, hehe)
Setelah registrasi di depan Pink Church, kami pun mulai berjalan. Tur yang akan memakan waktu kurang lebih 2 jam ini akan meng-cover bangunan-bangunan penting yang ada di sini, kecuali Ljubljana Castle. Di awali dengan cerita singkat kota Ljubljana yang artinya "beloved", kota ini jadi nggak kalah romantis dengan Paris. Lalu ada cerita cinta tak sampai sastrawan negara, France Preseren, yang patungnya ada di main square tersebut. Jarang-jarang sastrawan dijadikan patung utama di square utama lho, biasanya kan pahlawan, raja, ratu, atau paus. 
Pink Church, meeting point kami, dilihat dari Triple Bridge
Pink Church (Fransiscan Church of Annunciation)
Lalu cerita Tina berubah menjadi tentang Jose Plecnik, sang maestro arsitektur Slovenia yang punya andil besar merancang Ljubljana. Karya Plecnik sekarang bisa kita lihat di seantero kota, seperti Triple Bridge, perpustakaan nasional Slovenia, The Fish Market, sampai gedung parlemen Slovenia. Bisa dibilang, Ljubljana ini sebagai Plecnik City
Fasad samping perpustakaan nasional Slovenia, karya Plecnik
Lalu perjalanan dilanjutkan ke kantor walikota Ljubljana, di situ Tina bercerita tentang sistem pemerintahan di Slovenia. Lagi asyik-asyik ngobrol, tiba-tiba keluar bapak-bapak gemuk menyapa Tina dan bilang pada kami dalam bahasa Slovenia, kurang lebih begini, "You have visited the most beautiful city in the world!" Pas bapak-bapak itu menjauh, Tina nyeletuk, "That's the Mayor of Ljubljana." Serentak kami, "Oooh!"

Tadi itu bener-bener Zoran Jankovic, walikota Ljubljana! Santai banget ngeloyor keluar dari kantornya pakai kemeja santai dan jins, jalan ke jalan umum seperti orang biasa. Pak Zoran ini awalnya adalah seorang businessman yang punya jaringan Mercator, sejenis Alfamart di sini. Beliau pernah menjabat sebagai walikota selama 1 periode, lalu mencalonkan diri sebagai Perdana Menteri Slovenia namun gagal, kemudian kembali menjabat sebagai walikota. Pak Zoran adalah satu-satunya walikota yang menjabat dalam 2 periode sejak Perang Dunia II. Tina bilang, di sini, saking kecilnya kota ini (cuma 250.000 jiwa) pejabat pun membaur dan hang out di kafe dengan orang biasa.

Dari sana, kita diajak ke Dragon Bridge, Ljubljana Cathedral, perpustakaan nasional, dan Fish Market. Lalu kami berpisah tak jauh dari Pink Church. Tak lupa, saya menyisihkan uang receh sisa ke kantong tip yang ditaruh Tina di lantai agar kami bisa menyumbang berapa pun yang kami mampu. Siang itu, cuaca masih cukup bersahabat, saya masih kuat berpuasa. Tujuan saya berikutnya adalah titik tertinggi di Ljubljana, Ljubljana Castle.
Ljubljana Castle
View dari Ljubljana Castle
Sorenya, Tina, host Couchsurfing saya (bukan tour guide yang tadi) SMS saya untuk janjian di depan Pink Church sekitar jam 5 sore untuk hang out. For sure! Lalu kami duduk-duduk bertiga bersama pacarnya yang guanteng, Teo. Teo memesan bir dan Tina cappucino milkshake, sedangkan saya ngiler ngeliat whipped cream di atas milkshake-nya Tina karena berpuasa. Kami mengobrol duduk-duduk lama dan jalan-jalan sampai malam saat waktu berbuka puasa. Tina berkata, "Happy breakfast." Saya nyengir saat meneguk jus jeruk yang tadi saya beli. 
My Slovenian friend, I really miss them
Today was awesome! Saya suka banget sama Ljubljana, kecil dan cantik!

-@travelitarius #1 Things to do in Ljubljana: Free Walking Tour
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

2 comments

  1. aaakk aku pengen banget mampir ke sini, tapi masih galau sama itinerary...soalnya waktunya singkat banget. Iri sama kamu yang berani resign buat eurotrip lama banget....aku....aku gak seberani itu

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe, makasi sudah mampir ya. Aku doain semoga bisa cepet sampe ke Eropa! Amiin

      Delete