Berkunjung ke Schloss Schonbrunn, Vienna #OneYearAgo

1 comment
Day 25: 2 Juli 2015

Dari Praha, ke Brno, ke Vienna, saya memakai jasa bus Student Agency. Bus yang berbasis di Republik Ceko ini punya jaringan bus yang sangat luas seantero Eropa. Dari Praha saja, kamu bisa naik bus sejauh ke London, Kopenhagen, Oslo, sampai Helsingborg di Swedia dengan harga murah! Kalau punya banyak waktu dan minim uang seperti saya, cobalah sekali-kali pakai bus jarak jauh karena bus ini sangat nyaman. Nanti saya akan buat review khususnya ya.

Hari ini saya akan menjelajah kota Vienna. Selain karena pengen lihat Schloss Schonbrunn, saya nggak punya ekspektasi tinggi terhadap kota ini. Jujur saja, saya selalu punya ekspektasi rendah tiap semua kota yang saya datangi. Nggak mengharap yang muluk-muluk, buat saya, ke Eropa saja sudah sangat bersyukur.

Setelah kemarin saya sampai sore hari dan langsung nonton sepak bola bersama Albrecht sampai malam, saya baru berjalan-jalan hari ini. Untuk pertama kalinya saya dapet host cowok. Jujur saja, awalnya saya kurang nyaman 1 apartemen dengan cowok, tapi Albrecht orangnya cool banget. Sekarang dia sedang mengambil PhD filsafat di Universitat Wien dan punya minat besar di politik. Habislah saya ditanya-tanya tentang keadaan politik di Indonesia, hahaha. Saya berusaha menjawab sebisa mungkin dan yang membuatnya tertarik adalah kekuasaan penuh presiden kita sebagai kepala negara dan sekaligus pemerintahan.

Berkunjung ke Vienna seperti berkunjung ke negeri dongeng, apalagi kalau sedang sepi turis dan bersalju. Bangunan dengan arsitektur cantik dan karya seni benar-benar diperhatikan di sini. Apalagi kota ini sendiri punya 2 istana yang bisa kita kunjungi. Salah satunya Schloss Schonbrunn, yang akan menjadi highlight tulisan saya sekarang. Schloss artinya istana dan Schonbrunn artinya musim semi yang indah dalam Bahasa Jerman. Istana ini adalah salah satu bangunan Barok yang paling well-preserved.

Istana
Tercatat sebagai UNESCO World Heritage Site, istana musim panas bagi monarki Habsburg ini diberikan kepada Maria Teresa sebagai hadiah pernikahannya dengan Francis I. Istana ini sekarang berfungsi penuh sebagai museum, yang bisa menjadi sumber memahami perjalanan kekasisaran Austro-Hungaria pada khususnya. Dinasti Habsburg ini bisa dibilang "penguasa Eropa" karena anggota dinasti ini ada yang menjadi bagian atau penguasa kerajaan lain misalnya Kerajaan Bohemia, Hungaria, Spanyol, Romawi, sampai England. Setelah dihadiahi istana, Maria Teresa melakukan renovasi istana dan taman besar-besaran, yang menjadikan istana ini semegah sekarang. Dan akhirnya, istana ini menjadi kediaman tetapnya di Vienna. Kompleks ini termasuk bangunan istana dengan 1440 ruangan, taman yang bikin orang Indonesia mana pun kecapekan jalan kaki, dan Vienna Zoo yang disebut sebagai kebun binatang tertua di dunia. Ck, ck, ck...
Bangunan utama istana, tampak dari pintu gerbang depan
Tiket masuk kompleks terbagi-bagi menjadi beberapa tiket ketengan. Misalnya, kalau kita mau masuk ke maze, harus bayar 5 euro, kalau ke puncak Gloriette, bayar lagi 3.5 euro. Tiket masuk istana ini sendiri sudah termasuk audio guide, jadi cukup mahal, 15.90 euro. Untuk lebih lengkap mengenai harga dan turnya, silakan cek link ini. Tercatat ada 2.8 juta orang per tahun mengunjungi istananya saja. Pengunjung taman, labirin, kebun binatang totalnya lebih dari 6 juta orang, yang menjadikan total sekitar 8 juta lebih orang per tahun. Gila, hampir sama dengan total kunjungan turis ke Indonesia per tahun!

Taman
Dengan panjang 1.2 km dari barat ke timur dan 1 km dari utara ke selatan, jalan kaki di sini bikin tumit pegel, apalagi buat orang Indonesia yang nggak terbiasa jalan kaki (jauh). Ini bagian-bagian taman.
Great Parterre, taman yang menjadi sumbu utama halaman istana (maaf fotonya kurang oke karena mendung)
Air Mancur Neptunus (Neptune Fountain), ada di ujung Great Parterre, dianggap sebagai mahkotanya. Air terjun ini menjadi bagian renovasi Maria Teresa dan selesai tepat sebelum dia meninggal. 
Roman Ruin, awalnya terlihat seperti beneran reruntuhan, ternyata runtuhan itu buatan! Dua patung di tengah itu adalah patung Dewa Sungai Danube dan Enns
Air mancur Obelisk (Obelisk Fountain
1 dari 32 patung yang ada di kiri kanan Great Parterre
Kolam Bundar (The Round Pool) yang ada di persimpangan jalan di taman
Gloriette, ada kafe (mahal) di dalamnya
Gloriette dan Neptune Fountain, dilihat dari istana
Sisanya adalah area-area berbayar yang tidak saya masuki. Sekarang, selain berfungsi sebagai museum, kompleks istana ini sering menjadi tuan rumah konser musik Vienna Philharmonic setiap hari selama musim panas. Jadi, kalau ketemu sales-sales berpakaian ala Mozart lengkap dengan wig kriwilnya, pasti kamu akan dirayu-rayu untuk membeli tiket ini. Nggak papa kena rayu, saya yakin, nonton konser musik klasik di Vienna jadi pengalaman berbeda.

-@travelitarius ah, life is good in Vienna
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

1 comment

  1. mbak minta rekomendasi host CS yang recommend di Eropa..saya mau travel ke Eropa ke bulan Desember. Bisa Japri ke yupheeta@gmail.com. Rencana saya mau Vienna,Praque,Barcelona

    ReplyDelete