Ruang Waktu Krakow #OneYearAgo

No Comments
Day 17: 24 Juni 2014

Pagi-pagi sekali, saya diantar Hubert ke stasiun metro terdekat, bersamaan dengan waktu dia berangkat kerja. Kami berpisah dengan ceria (Hubert memang orangnya happy) lalu saya melanjutkan pergi ke terminal bus tempat PolskiBus saya sudah menunggu. Perjalanan ke Krakow dari Warsawa akan ditempuh selama 4 jam sejauh 296 km. Di kota ini, sudah ada Jarek dan Marta yang menjadi host saya selama 2 malam di Krakow. 

Krakow adalah kota nomor 1 tujuan turis yang berkunjung ke Polandia. Selain karena menjadi pit stop menuju Salt Mines dan Auschwitz Concentration Camp, kota ini juga penuh dengan cerita. Selama ratusan tahun, wilayah Polandia yang berubah-ubah teritori, pemerintaha, dan ideologi, membuat menjadi dipenuhi tempat-tempat bersejarah. Saya sudah pernah ceritakan sebelumnya bahwa Polandia sangat dinamis, video ini bisa membuat kita semua ngerti sejarah singkat teritori Polandia.

Gimanah? Panjang dan labil banget kan? Hari ini saya langsung mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Krakow yang sangat terpusat di Old Town-nya:

Barbican (Barbakan) dan St. Florian's Gate
Sama seperti kota-kota medieval lainnya, di Krakow juga terdapat fortification atau benteng untuk menahan serangan luar, khususnya dari tentara Ottoman. Dulunya, benteng ini mengeliling pusat pemerintahan yang waktu itu masih kecil. Barbican ini adalah sisa benteng tersebut yang masih dipertahankan sebagai memorial. Menariknya, benteng Gothic yang dibangun 1498 ini adalah salah satu dari tiga benteng di Eropa yang masih bertahan sampai sekarang. Ck, ck, ck... Sebagai bagian dari benteng, terdapat juga St Florian Gate dengan menaranya, yang berfungsi sebagai menara patroli sekaligus checkpoint untuk memasuki kerajaan. 

Pintu masuk Barbican
St. Florian's Gate
Wawel Castle 
Kastil paling penting di Polandia, tempat para raja-raja tinggal dan dinobatkan, sekaligus menjadi simbol negara selama ratusan tahun. Setelah Perang Dunia I selesai, kastil ini dijadikan tempat tinggal presiden. Namun, selesai Perang Dunia II sampai sekarang, kastil ini pun dijadikan museum nasional yang menyimpan benda-benda bersejarah kerajaan. 
Wawel Castle
Wawel Cathedral dan taman kastil
Rynek Glowny (main marketplace)
Salah satu square terpenting di kota karena terdapat katedral dan pasar utama. Saya suka sekali duduk-duduk di sini karena luas dan banyak orang, mulai dari turis, street performers, kereta kuda, penjual kaki lima, pedagang pretzel, toko-toko suvenir, pameran seni rupa terbuka, dan lain-lain. St Mary's Church mendominasi skyline hasil foto setiap turis yang baru dari sini. Gereja yang dibangun tahun 1220 ini memiliki 2 menara kembar yang nggak mirip. Sayang, gereja ini hanya bisa dikunjungi oleh jemaat saja, jadi saya nggak pernah masuk. Persis di seberang katedral, terdapat Sukiennice (cloth hall) yang sudah menjadi pasar utama di kota selama ratusan tahun, barang unggulannya tentu saja perhiasan amber (sama seperti seantero Polandia) dan karpet bulu domba asli. Selain itu, terdapat juga menara town hall yang sisa menaranya saja, bagian lainnya sudah dihancurkan Austria pada abad ke-19. 

St Mary's Church
Menuju old town... St Mary's udah keliatan tuh

Sukiennice, sayang banyak yang mahal :(

Town hall, sekarang sisa menaranya saja
Sisa menaranya
It was a great day! Sorenya saya langsung ke rumah Jarek dan Marta yang hanya 15 menit naik tram. Kami sibuk mengobrol sampai larut malam, bercerita tentang pengalaman traveling masing-masing, makanan, geocaching, tentang Indonesia dan ring of fire, yang berakhiran dengan kesimpulan Jarek, "You live in a dangerous country!" saya ketawa-ketawa saja mendengarnya. Capek sekali hari ini, saya mau buru-buru tidur untuk mengejar bus pagi ke Auschwitz besok!

-@travelitarius do you want to made my day? gimme some ice cream
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

0 shouts

Post a Comment