24 Jam di Wroclaw, Polandia #OneYearAgo

2 comments
Day 19: 26 Juni 2015

Sebelum dilanjutkan, saya mau ajarin cara menyebutkan nama kota ini. Sesuai penulisan dalam Bahasa Polandia, yaitu Wrocław, 'w' dibaca 'v' dan 'ł' dibaca 'tsw', kota ini diucapkan sebagai VROTSWAF. Bingung? Jangan. Bahasa Polandia memang salah satu bahasa yang susah diucapkan. Saya sudah monyong-monyong, diketawain host saya di Wroclaw, Gosia, karena nggak bisa-bisa mengucapkan "dziekuje" yaitu terima kasih secara benar. Sebutan lain dalam Bahasa Jerman untuk kota ini adalah Breslau, gampang diucapkan.

Wroclaw, seperti kota-kota di Polandia, juga punya sejarah panjang dengan segala perubahan-perubahannya. Pernah menjadi bagian dari Kerajaan Polandia, Bohemia, Hungaria, Prussia, hingga Jerman. Kota ini baru bergabung dengan Polandia setelah Perang Dunia II. Berbeda dengan Warsawa dan Krakow yang dilintasi Sungai Vistula, Wroclaw punya Odra. Penduduk kota yang akan menjadi European Capital of Culture 2016 ini disebut Vratislavians. Saya punya 24 jam untuk menjelajah kota ini bersama Gosia, ini yang saya kunjungi.

Centennial Hall (Hala Stulecia)
Bangunan dengan konstruksi beton bertulang pertama di kota ini pertama kali diresmikan tahun 1913. Acara peresmiannya waktu itu bertepatan dengan 100 tahun peringatan kekalahan Napoleon oleh Prussia di Battle of Leipzig. Sekarang, gedung ini digunakan untuk pelaksanaan pertandingan olahraga atau konser dengan kapasitas sampai 10 ribu orang. Dalam satu kompleks, terdapat air mancur multimedia dan Japanese Garden, dan kompleks ini termasuk UNESCO World Heritage Site.
Centennial Hall (bendera merah kuning itu bendera kota, bukan negara)
Ostrow Tumski (Cathedral Island)
Bagian kota tertua, yang tadinya adalah pulau di tengah sungai, lalu dibangun katedral di atasnya. Sama seperti yang pernah saya lihat di Poznan. Pembangunan pertama menggunakan kayu dimulai pada abad ke-10, tua banget yah?
Wroclaw Cathedral
Saya dan Gosia di Most Tumski (Tumski bridge)
Salt Market Square



Town Hall Square
Sebelah kiri adalah gedung town hall baru
Wroclaw University
Karena saya diantar Gosia yang jadi mahasiswa di sini, saya diajak menyelinap di view point tertinggi kampusnya. Dari sana, saya bisa melihat skyline kota dengan indah dan gratis. Tak lupa, kami makan siang di kantin kampus yang ala buffet dan bayar sesuai timbangan. Murah meriah banyak! Hehe.
view dari puncak tertinggi Wroclaw University. Kalau dilihat, gedung tinggi yang di tengah itu namanya Sky Tower, gedung tertinggi di Polandia yang dijadikan tempat perkantoran
Overall, Wroclaw adalah kota kecil yang cantik. Namun sayang, masih banyak homeless (dan mabuk) berkeliaran dan vandalisme coretan di dinding. Gosia sendiri menyayangkan hal tersebut. Rasanya kota ini nggak sempurna cantiknya kalau banyak coretan tanpa makna masih menghiasi dinding tuanya.

Besok saya ke Prague! Whoot!

-@travelitarius to Gosia, my big dreamer. Come to Asia, make your dreams come true!
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

2 comments

  1. Ahhhh pengen banget ke Polandia! Btw, salam kenal ya kak! :D

    ReplyDelete