4 Jam di Bratislava

2 comments
Bratislava, nama yang sungguh keren diucapkan. Dianggap sebelah mata dibandingkan kemilau Praha di sebelah barat, kota ini sering dilewatkan. Sejarah Slovakia dan Bratislava juga berulang-ulang berubah. Menjadi bagian kerajaan Moravia pada awalnya, lalu jatuh ke tangan Austro-Hungarian, dikontrol oleh Jerman pada masa perang dunia, lalu menyatu dengan Republik Ceko menjadi Cekoslovakia. Kemudian berpisah dari Ceko ketika Uni Soviet runtuh dan menjadi negara sendiri.

Kota ini dulu disebut "Pressburg" dalam bahasa Jerman atau "Pozsony" dalam bahasa Hungaria, seperti yang dituturkan teman saya yang seorang guru sejarah di Budapest dan dia risih mendengar Bratislava dari saya. "Not Bratislava, I hate that name, it's Pozsony! Slovakia was supposed to be a part of Hungarian Empire." Kalo udah ngomong gitu, saya lambai-lambaikan tangan aja deh.

Sungai Danube. UFO yang ada di puncak jembatan itu isinya restoran lho!

Sama dengan Vienna dan Budapest, Bratislava juga dialiri sungai Danube, tapi di sana disebut Dunaj. Jarak kota ini dengan Vienna sama dengan jarak rumah saya ke kantor, sama-sama 50 km tapi dengan waktu tempuh beda.  Saya membeli tiket Eurolines Austria (Blaguss) seharga 7.20 euro untuk ke Bratislava dengan durasi hanya 1 jam. Vienna dan Bratislava adalah satu-satunya pasangan ibukota yang jaraknya paling dekat di dunia lho.

Sama seperti kota-kota Eropa lain, Bratislava juga mempunyai Old Town di tengah kota yang umum dijadikan turis sebagai kunjungan utama. Old Town Bratislava sangat kecil dan bisa diselesaikan hanya dalam beberapa jam saja. Jadi menginap 1 malam atau numpang lewat saja cukup kok buat ngeliat yang penting-penting di Bratislava. Apa saja?

Jam ke 1: Bratislava Castle
Panorama langit Bratislava didominasi oleh kastil ini, yang terletak di atas bukit lebih tinggi dari sebagian besar kota. Gereja St Saviour dibangun terlebih dahulu pada abad ke-10 lalu menyusul kastilnya dibangun 400 tahun kemudian. Sama seperti tujuan pembangunan kastil di kota lain, kastil ini juga dibangun sebagai bentuk pertahanan diri dari serangan (fortifications). Waktu itu saya duduk-duduk membaca buku sambil dengerin musik di sekitar kastil, sekalian ngabuburit juga. Saya menghabiskan sekitar 2 jam hanya di kastil ini untuk bersantai memandangi horizon Bratislava.

Papan nama Bratislava Castle
Kompleks kastil. bentuk kastil ini agak unik yah, kayak meja dibalik


Taman di sekitar kastil
Jam ke-3: Old Town Historical Center (Stare Mesto)
Old Town Bratislava kecil dan compact. Bangunan yang berdiri di sana menjadi perhatian ekstra dari pemerintah dalam hal preservasi. Menurut saya, jika hanya punya waktu sedikit di Bratislava, cukup ngelilingin Old Town saja. Bangunan yang penting di Old Town adalah town square (hlavne namestie), katedral St Martin's, menara St Michael's, stasiun kereta utama, dan Slovak National Theatre.

Main square-nya aja kecil begini :)
Katedral St. Martin, salah satu coronation church Hungarian Empire 
Jalan cantik menuju menara St. Michael

Menara St Michael, di lantai bawah menara terdapat titik 0 km

Dari titik 0 km Bratislava, saya 10,491 km jauhnya dari rumah

I could spent hours just strolling around here

Panggung acara festival budaya Slavic. Masih remah-remah dibanding budaya Indonesia :)
Saya hanya butuh 4 jam untuk menikmati kota Bratislava. Waktu jam berbuka puasa sudah datang, saya pun akhirnya nongkrong di restoran Turki sambil memandangi sinar oranye yang menerpa bangunan.

Slovak National Theatre
Kenalin, patung ini namanya "Cumil. Masih ada beberapa patung quirky lain yang tersebar di Bratislava.
Tourists love them!
Getting around Bratislava:
Hampir semua jalur tram/bus melewati kawasan Old Town, harga tiket 15 menit (cukup banget buat kemana-mana) adalah 0.70 euro dan setiap ganti tram/bus harus validasi tiket lagi. Tiket tidak bisa dibeli di dalam tram/bus, kita harus beli dulu di mesin-mesin tiket warna kuning di sekitar stasiun tram. Lebih baik tinggal di hostel dekat dengan Old Town karena nantinya nggak butuh biaya transportasi lagi.

Justru di Bratislava saat saya "beristirahat" setelah 1 bulan jalan terus. Karena tinggal di sini kelamaan (2 malam) dan yang dilihat hanya sedikit, saya punya banyak waktu luang. Lumayan buat nyuci baju dan leyeh-leyeh, hehehe...

-@travelitarius always a big adorer of an old town, wherever it is.

Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

2 comments

  1. Such a great places!

    Goodluck and keep inspiring!
    xx,

    http://www.indahjelita.com

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete