Tahun 2014 lalu saya melakukan trip ke Eropa sendirian, karena di sana mahal sekali, saya memutuskan untuk merancang budget seminimal mungkin. Buku "Keliling Eropa 6 Bulan Hanya 1000 Dolar" karya Marina Silvia memang racun pertama saya melakukannya. Tapi setelah saya baca, budgetnya minimal sekali: hanya makan roti (keras) dan jalan kaki sehari-hari. Oh, no, no, saya nggak mau ke Eropa cuma makan roti dan nggak jajan-jajan cantik. Lagipula di beberapa kota besar, transportasi dalam kota wajib kita pakai karena kalau tidak, akan capek sekali jalan kaki. Bayangin keliling Paris atau Berlin dengan jalan kaki!
15 euro per hari untuk di Eropa! Iya bener, nggak salah baca kok. 15 euro per hari sudah termasuk makan dan transportasi dalam kota. Makannya pun nggak sengsara-sengsara banget, masih bisa jajan-jajan street food kok. Transportasi dalam kota masih bisa ambil yang unlimited 24 jam. Bahkan surplusnya, sering saya belikan suvenir buat di rumah. Mungkin nggak sih? Mungkin banget!
How Was It Possible?
Pengeluaran untuk akomodasi selalu paling besar karena dorm bed saja bisa lebih dari 20 euro kalau di Venice dan Paris. Lalu, karena saya juga pengen nambah temen dan blend with the locals, saya memutuskan untuk nginep di rumah anggota Couchsurfing selama di Eropa. Total dalam 50 malam, hanya 9 malam saya tidur di hostel karena susah nyari host (cewek) di Italia.
Saya membeli makanan street food atau di food court supaya lebih murah. Kalau di Paris, makan saja sandwich (besar) seharga 3 euro-an. Kalau di Berlin, nemu nasi goreng Vietnam pinggir jalan, jangan sia-siakan. Keseringannya saya belanja di supermarket, beli makanan instan, susu, buah, roti, untuk beberapa hari. Gampang banget! Bahkan nutrisi yang saya konsumsi lebih baik dibandingkan makan di Jakarta, ehehe.
Are You Succeeded?
Close enough! Untuk di awal perjalanan, saya sukses besar bisa meneken budget sampai 15 euro per hari, bahkan sering surplus. Nah, surplus tersebut saya kumpulkan untuk membayar hostel di Italia, jadi bisa dibilang berhasil.
Okay, blog post berikutnya akan saya tulis dengan detail tentang pengeluaran per hari di Eropa untuk membuktikan bahwa 15 euro per hari di Eropa bisa hidup dengan nyaman!
-@travelitarius travel smarter, cheaper, and longer
How Was It Possible?
Pengeluaran untuk akomodasi selalu paling besar karena dorm bed saja bisa lebih dari 20 euro kalau di Venice dan Paris. Lalu, karena saya juga pengen nambah temen dan blend with the locals, saya memutuskan untuk nginep di rumah anggota Couchsurfing selama di Eropa. Total dalam 50 malam, hanya 9 malam saya tidur di hostel karena susah nyari host (cewek) di Italia.
Saya membeli makanan street food atau di food court supaya lebih murah. Kalau di Paris, makan saja sandwich (besar) seharga 3 euro-an. Kalau di Berlin, nemu nasi goreng Vietnam pinggir jalan, jangan sia-siakan. Keseringannya saya belanja di supermarket, beli makanan instan, susu, buah, roti, untuk beberapa hari. Gampang banget! Bahkan nutrisi yang saya konsumsi lebih baik dibandingkan makan di Jakarta, ehehe.
Are You Succeeded?
Close enough! Untuk di awal perjalanan, saya sukses besar bisa meneken budget sampai 15 euro per hari, bahkan sering surplus. Nah, surplus tersebut saya kumpulkan untuk membayar hostel di Italia, jadi bisa dibilang berhasil.
 |
| Me and my Couchsurfing friends, they made it possible! |
Okay, blog post berikutnya akan saya tulis dengan detail tentang pengeluaran per hari di Eropa untuk membuktikan bahwa 15 euro per hari di Eropa bisa hidup dengan nyaman!
-@travelitarius travel smarter, cheaper, and longer
0 shouts
Post a Comment