Packing List: Backpacking Eropa di Summer

2 comments
Bingung mau nulis apa di sela kesibukan kantor buat ngejar setoran nulis, saya memutuskan untuk berbagi packing list saya untuk backpacking ke Eropa selama 50 hari. Saya sengaja mengambil jadwal pergi di musim panas karena ogah bawa-bawa baju tebal. Backpack yang saya pakai adalah Deuter Aircontact 45+10 L (yang saya beri nama Benedict) untuk bawaan utama dan 1 ransel kecil buat daypack. Total berat Benedict waktu berangkat adalah 11 kilogram untuk pergi 50 hari. Benedict masih bisa dibawa lari-lari ngejar kereta, tapi harus masuk bagasi karena dimensinya cukup besar. Ini penampakan Benedict, saya ambil dari website Deuter.com. 

45+10 L artinya kapasitas utama backpack ini adalah 45 L, tapi kalau dibutuhkan ruang tambahan, kita bisa expand backpack ini sampai 55 L. Pulang dari Eropa, kapasitas backpack ini saya pol-polin, haha. Benedict dibeli tahun 2013 seharga Rp 1.325.000. Harganya sekarang Rp 2.400.000 -> jadi kepikiran buat dijual, karena bisa surplus, ehehehe. 

Kembali ke packing list, saya biasa mengategorikan barang-barang lalu dimasuk-masukkan ke tas-tas berbeda supaya nggak ribet ngambilnya. Andalan saya adalah packing cubes! 1 cube buat baju-baju, 1 cube buat celana-celana, dan 1 cube buat dalaman. Simpel banget dan mudah diambil (tahu sendiri kan backpack gunung suka sempit). Tempatkan benda paling berat di tengah-tengah, alas kaki di kompartemen bawah, dan benda yang paling sering dipakai di lapisan atas. 


Pakaian
Kategori pakaian yang saya bawa adalah warna netral, nggak cepet lecek, cepet kering, ringan, dan kuat bahannya. Kaos favorit saya adalah merek Uniqlo karena memenuhi standar baju traveling. Ini daftar pakaian yang saya bawa
1 kaos lengan panjang
2 kaos lengan 3/4
1 kaos lengan pendek
1 kemeja motif (batik); proud Indonesian
1 jaket fleece buat sehari-hari warna hitam supaya bisa blend dengan European yang selalu pakai hitam
1 kaos tidur
2 tanktop gelap; bisa dijadikan lapisan kalau cuaca dingin
2 celana bahan (hitam dan abu-abu); saya nggak suka bawa jins karena berat dan lama keringnya
2 legging hitam; bisa dijadikan lapisan kalau angin lagi kencang
2 celana pendek tidur
Pakaian dalam: bawa sesuai jumlah hari pergi

Alas Kaki
Total saya hanya membawa 3 pasang alas kaki. 1 sneakers, 1 sendal gunung, dan 1 sendal jepit. Sampe pulang, sendal gunungnya nggak kepake juga, hehe. Karena perginya lama dan akan selalu jalan kaki, saya selektif sekali memilih sepatu. Nggak mau kan tiba-tiba di tengah jalan sepatu jebol karena materialnya nggak kuat. Boleh-boleh saja pakai sepatu hiking, tapi saya memilih untuk tidak. Ngapain pake sepatu hiking kalau jalannya cuma di kota? Selain berat, kalau basah pun lama keringnya. Sama sekali nggak cocok dengan gaya jalan saya. Pilihan saya jatuh ke sneakers Skechers yang solnya tebal dan bahannya kuat. Kenapa harus sol tebal? Karena sebagian besar jalan di Eropa adalah cobblestones (berbatu), kalau support kaki kita nggak kuat, jalan kaki sebentar aja udah pegel. Saya sengaja pilih model mary jane supaya bisa masuk ke baju mana aja. Skechers pilihan saya nggak kayak sepatu lari, tapi bisa dibawa lari-lari ngejar kereta. 

Toiletries
Bawa secukupnya, tapi cukup. Itu prinsip packing toiletries karena kalau kehabisan, beli di sana mahal! Kalau kamu hanya 2 minggu, tinggal bawa 14 sachet shampo dengan asumsi kamu akan keramas setiap hari. Hindari bawa sabun cair botolan, selain berat, makan tempat! Saya sendiri bawa 3 batang sabun untuk 2 bulan, cukup banget buat mandi. Jangan lupa bawa plastik ziplock kecil untuk ngebungkus sabun batangan kalau sudah dipakai. Ini bawaan di tas toiletries saya.
30 sachet shampo (pilih yg biasa dipakai); asumsi keramas 2 hari sekali
3 batang sabun; saya bawa Dettol sebagai antiseptik
1 batang sikat gigi
1 tube odol; ukuran sedang
2 botol deodorant
1 facial foam ukuran besar; akan banyak cuci muka
1 hair removal cream
6 sachet deterjen cair (yang juga mengandung pewangi); bukan toiletries, tapi untuk mencuci baju (laundry)
1 sumbat wastafel; nggak semua wastafel punya sumbat. Buat cuci-cuci ringan seperti pakaian dalam dan kaus kaki
1 handuk ukuran sedang; nggak besar, tapi bukan travel towel yang mirip Kanebo itu, hih
1 botol hand sanitizer
1 feminine wash
1 pak besar tisu basah; penting banget! Toilet di sana nggak ada shower ceboknya, kurang nyaman buat orang Indonesia
1 pak besar tisu kering
1 pak pembalut; sesuaikan dengan kualitas dan kuantitas hari menstruasi

Body Care
Ketika musim panas, udaranya sangat kering dan langsung bisa bikin kulit kita keriput. Skin care sangat penting buat ngejaga kulit kita sewaktu jalan-jalan. Ini yang saya bawa:
1 botol besar lotion paling lembab yang bisa dibawa
1 BB cream; sehari-hari saya cuma pake ini, tanpa foundation atau bedak lagi, sudah termasuk sunscreen
1 pensil alis 
1 lipbalm dan lipstick
1 krim vaseline untuk kulit kering 
1 facial mist; buat nyegerin muka pas siang bolong
Parasetamol, tolak angin sachet, dan vitamin C dosis tinggi (merek Holisticare Ester C) secukupnya 
1 salep Vicks
Plester secukupnya 
1 night cream/moisturizer

Miscellaneous
Selain barang-barang yang disebutkan di atas, saya juga bawa ini sebagai pelengkap hidup selama jalan 50 hari. Banyak hal-hal yang remeh, tapi akhirnya ngebantu juga sewaktu di sana.
Saus sambel sachetan
Bumbu nasi goreng 
Pisau Swiss Army merek Victorinox; gak perlu yg banyak fitur, yang standar juga cukup
Handphone dan charger-nya 
Kamera dan charger-nya (plus memori card yang banyak)
Tablet/Laptop dan charger-nya (opsional)
Senter kecil 
Eyeshade buat tidur nyaman di hostel
Sunglasses
Spork (spoon, fork, knife, multifungsi)
Payung 
Flashdisk 
Kartu kredit dan debit
Oleh-oleh buat host di Eropa (kartu pos)
Tas kain lipat, buat belanja di supermarket
Dry bag

That's all. Saya memilih untuk travel light karena saya tahu akan banyak di jalan memakai backpack besar dan berat, makanya saya berusaha bisa hidup hanya dengan barang-barang di atas. Total bawaan saya sewaktu berangkat adalah 11 kilo, masih bisa dibawa lari-lari. Eh, pulang-pulang nambah, jadi 15 kilo! Hehe! 

- @travelitarius - an anxious traveler who was still anxious with her packing list


Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

2 comments

  1. wah lengkap ni, kalau travel dibulan februari sebaiknya bawa jaket dan pakaian seperti apa ya kalau di eropa?

    thanks

    ReplyDelete
    Replies
    1. Februari masih agak dingin ya. Bisa bawa long john, jaket fleece, jaket windbreaker atau parka buat luaran, syal wol, sarung tangan dan kaos kaki wol. Sama bawa pelembab kulit yang banyak, hehe

      Delete