Brussels adalah ibukota Eropa yang ukurannya kecil, jadi ke mana-mana bisa jalan kaki. Lagipula, host saya, Lotte punya apartemen di pusat kota, persis di Stroofstraat, jalan menuju Maneken Pis yang terkenal itu. Saya menuju Brussels menggunakan Megabus dari Amsterdam, dan diturunkan tak jauh dari Brussels Central Station. Untuk getting around di Brussels, bisa gunakan 1h JUMP tiket berlaku 60 menit sejak validasi. Saya cuma memakai tiket ini 1 kali ketika berkunjung ke Atomium yang letaknya cukup jauh di utara Brussels.
Pengeluaran selama di Eropa
|
|||||||
Hari ke
|
Tanggal
|
Pengeluaran
|
TRS
|
F&B
|
ACC
|
OTH
|
TOTAL
|
BELGIUM: Brussels
|
9.7
|
||||||
14-Jun-2014
|
Kebab (lunch+dinner)
|
4
|
|||||
15-Jun-2014
|
Nutella waffle (lunch)
|
1.8
|
|||||
Tiket 1h JUMP
|
2.1
|
||||||
Suvenir magnet Manekken Pis
|
1.8
|
TRS: Transportasi
F&B: Makan dan minum
ACC: Akomodasi
OTH: lain-lain
Tanggal 14, dalam perjalanan ke Brussels, saya sudah sempet sarapan dan masih sangat kenyang (roti Eropa gitu lho, kaya serat). Pada sore hari sekitar jam 3 saya keroncongan dan masuk ke kedai kebab milik orang Turki, "Assalamualaikum!" kata saya ke beberapa laki-laki yang berdiri di dekat tiang daging kebab.
"Alaikum salam, sister!" jawab mereka rame-rame. Ngobrol-ngobrol dikit sebentar, mereka ngasi kebab ukuran super besar buat saya seharga 4 euro. Gila, gede banget, diameternya aja sebesar lengan saya, bisa untuk sekalian makan malam nih, hehehe. Bener aja, gak kayak kebab yang biasa saya beli di pinggir jalan Jakarta, kebab yang ini, baru dimakan seperempatnya saja udah bikin kenyang karena daging dan sayurannya melimpah. Happy tummy!
-@travelitarius thinks that one of the most awesome town square is Grote Markt in Brussels
0 shouts
Post a Comment