Terakhir kunjungan ke Singapura mengharuskan saya tidur di Changi Airport. Ya mau gimana lagi, sampai di sana sekitar jam sepuluh malam karena pesawat dari Jakarta delay 1 jam. Eh, tapi saya emang rencana tidur di sana sih, habisnya daripada ngabisin 40 dolar tambahan buat tidur di hostel yang bakal cuma beberapa jam, mendingan tidur aja sekalian disini. Maklum, budget traveler :)
Changi Airport sering dinobatkan oleh Sleeping in Airport sebagai bandara yang paling nyaman “ditiduri” oleh para traveler yang transit atau emang gak punya duit seperti saya. Menurut saya (sebagai traveler yang belum banyak melihat bandara, bandara ini memang sangat bagus), Changi lebih seperti mal. Ketika bandara-bandara yang lain sekedar memberikan fasilitas yang cukup karena menyadari fungsi bandara sehingga mengharap orang akan cepat meninggalkannya, Changi membuat orang-orang di dalamnya merasa ingin berlama-lama di dalam.
Fasilitas yang ada di Changi memang sangat lengkap, mulai dari internet gratis, rest area, skylounge, sudut entertainment (game console 3D, multi-screen TV, dan movie theatre), sampai tempat bermain anak-anak. Banyak lounge-lounge nyaman di mana kita bisa duduk di sofa-sofa sambil memperhatikan pesawat yang sedang parkir. Daaaan yang paling saya suka di Changi adalah harga-harga di toko-tokonya duty free! Murah, masih dalam batas kewajaran! Saya gak pernah lupa ketika saya nanya harga sebotol Aqua botol 600 ml di bandara Soekarno-Hatta, 10 ribu! Lebih dari 3x lipat harga biasa. Sementara di Changi, beberapa barang malah lebih murah jika beli di sana dari pada di toko mana pun seantero Singapura.
Entertainment Center Terminal 2 |
Kalo kita berbelanja saat departure, kita bebas pajak (nanti ditanya nomer penerbangan sama kasirnya), sementara kalo pas arrival, kita dikenakan pajak 7% dari total harga pembelian (tenang aja, GST ini bisa dikembalikan ketika pulang dari Singapura di konter GST Refund). Harga makanan di stan makanannya pun murah, gak melambung tinggi gara-gara pajak bandara, jadi stay di sana gak bikin kantong jebol.
Chicken Rice: SGD 5 |
Saya menggelar spot tidur di lantai 3 Terminal 1, di dekat food court. Di sana terdapat kursi dengan bantal-bantal empuk. Jadi saya tariiiiik semua bantal yang saya perlukan dan bentuk seperti tempat tidur. Disinilah saya tidur. Persis di depan kaca besar dan bisa melihat pemandangan pesawat yang sedang parkir.
Sleeping surface |
Kalo kuat dingin dan bisa tidur di bawah lampu terang benderang, pasti gak menemukan kesulitan apa pun buat tidur. Berhubung toleransi suhu ruangan saya cuma 23 derajat sementara suhu di sana mungkin hampir 19 derajat, otomatis saya gak bisa tidur. Dingin banget gila. Akhirnya saya ngenet dan nonton TV gak jelas, menunggu pagi. Pas paginya, sekitar jam 6, dengan mata masih agak sayu karena semalaman gak tidur, saya menyeret koper keliling-keliling terminal di sana. Menarik banget, apalagi ditambah dekorasi Chinese New Year yang eye-catching.
Happy Chinese New Year! |
Di Changi juga ada taman, yeep, taman di dalam bandara! Gambar di bawah ini Orchid Garden T2, selain taman anggrek, ada juga taman kaktus, dan taman kupu-kupu.
Orchid Garden Terminal 2 |
Sebenarnya di sini banyak terdapat Rest Area. Terdapat di mana-mana, tapi waktu dicari, udah penuh sama orang. Banyak banget yang tidur di sini. Kalo saya dapet jatah kursi rest area sih saya juga ogah tidur di lantai T1.
Untuk lebih lengkap tentang keliling Changi dan lokasi-lokasi rest area, bisa di-download dari situsnya.
Bermanfaat sekali artikelnya, baru nemu sekarang. Kebetulan banget tahun depan mau travel ke Singapore dan rencana mau nginap di bandara sebelum balik ke Indonesia karna penerbangannya pagi banget.
ReplyDeleteSempat khawatir gimana tidurnya, tapi lumayan dapat masukan.
Makasih mbak
Seneng udah bisa bantu :)
Delete