Metro Paris: Murah dan Mudah

No Comments
Untunglah kota besar seperti Paris punya sistem transportasi umum yang bagus: Le Metropolitain alias metro. Kata “metro” sendiri sudah jadi trendsetter penggunaan istilah kereta bawah tanah di seluruh dunia. Jaringan metro Paris sangat luas dan padat. Jalan sedikit saja pasti ketemu lagi stasiun metro. Dalam trek metro 214 km ini ada 16 line, 245 stasiun, dan itu semua dalam luas 86.9 km persegi kota Paris, menjadikannya sebagai salah satu metro terpadat di dunia. Metro ini pertama kali dioperasikan tahun 1900 dan tetap mempertahankan gaya art noveau dari jaman dulu di setiap stasiunnya. Jadi, kalau berkesempatan ke Paris, manfaatkan metro buat kemana-mana! 
Contoh pintu masuk metro bergaya art nouveau
Tiket
Single tiket untuk semua transportasi di Paris namanya tiket “t+” seharga 1.7 euro per tiket. Kalau mau lebih hemat, belilah carnet, 10 tiket t+ seharga 13.7 euro, lebih murah kalau kita beli 10 ketengan. Single dan carnet ticket bisa dibeli di mesin tiket yang ada di setiap stasiun. Perhatikan signage yang ada di mesin, beberapa mesin tidak menerima uang kertas. Kalau kebetulan cuma punya uang kertas dan mesin nggak menerima uang, ngomong saja dengan petugas di loket atau petugas yang stand by di deket mesin di stasiun-stasiun sibuk. Mereka helpful kok, walau gak semuanya ramah, hehe, tapi bisa berbahasa Inggris dengan baik.
1 ticket to rule them all
Mesin tiketnya user-friendly tapi gak semua nerima banknotes
Tiket ini berlaku di layanan RATP Paris, mencakup metro, bus, tram, RER dalam kota dan funicular Montmartre. 1 tiket bisa untuk transfer RER ke metro vice versa dan bus ke tram vice versa. Tapi dari metro transfer ke bus tidak bisa ya. Tiket ini bisa dipakai untuk unlimited transfer naik metro selama 90 menit sekali jalan. Untuk bus berlaku 120 menit. Kalau pengen ke Montmartre Hill tempat di mana Basilica de Sacre Coeur berada tanpa jalan kaki hiking ke atas, kamu bisa pakai tiket yang sama untuk naik funicular.
Sebagian besar Parisien memakai Navigo card untuk bayar tiket metro, sistemnya sama saja dengan EZ Link Singapore atau Oyster card London. Mereka tinggal tap ke mesin dan pintu akan terbuka otomatis. Kamu bisa pakai kartu ini kalau berencana tinggal lama di Paris. Tarifnya sama saja.
Jam Operasional
Kereta pertama beroperasi jam 05.30, saya jadi ingat ketika sampai di Paris di pagi buta setelah naik bus 14 jam dari Milan, saya harus duduk-duduk di tangga masuk metro menunggu pintunya dibuka. Kereta terakhir jam 01.00, kecuali saat weekend bisa sampai jam 02.00.
How It Works
Jangan bingung gimana pakai metro ini. Pertama-tama, ambillah peta jaringan metro dan bus di setiap konter informasi stasiun. Pusing ngeliat line-line metronya? Sama, saya juga. Awalnya memang sistem metro Paris rumit, tapi setelah beberpa hari, pasti kamu mulai terbiasa. Pelajari saja petanya baik-baik atau kalau masih bingung juga, tanya ke petugas atau Parisien. Mereka selalu mau bantu kok. Penting untuk diingat, kalau akan naik metro, ingatlah nama stasiun terakhirnya. Misalnya kamu mau ke stasiun Chatelet dari line 7, kamu harus ikuti arah metro line 7 arah La Courneuvue. Kalau kamu punya smartphone android, bisa download aplikasi Visit Paris by RATP yang bisa membantu kamu harus transit di mana dan ke line berapa. Aplikasi ini bisa kamu pakai offline, tinggal masukan saja nama stasiun asal dan stasiun tujuan di kotak search-nya. Nanti kamu akan diberitahu transit di mana dan ke arah stasiun terakhir yang mana.
Kalau sudah membeli tiket, saatnya masuk ke peron! Masukkan tiket ke lubang tiket yang berada di depan palang pintu otomatis. Mesin akan menandai strip magnetik tiket dan keluar di lubang lainnya. Ambil tiket, dorong pintu otomatisnya. Hati-hati di arena palang otomatis karena copet biasanya beraksi ketika orang berjuang mendorong palang. Untuk mengetahui kamu harus ke peron yang mana, ikuti petunjuk arahnya sesuai stasiun terakhir tujuan kamu, seperti yang telah saya contohkan sebelumnya, ikuti arah ke La Courneuve. Masuk dan keluar dari peron banyak membutuhkan naik dan turun tangga dan sebagian besar tidak ada lift. Memang ini salah satu kekurangan metro Paris, tidak memiliki akses untuk penyandang disabilitas. Jangankan untuk kursi roda atau kereta bayi, kalau kamu bawa koper besar saja, pasti akan kecapekan karena naik turun tangga (backpack is the best, hehe).
Art nouveau style di peron metro
Ketika kereta sudah datang dan berhenti di peron, pintu metro tidak otomatis kebuka seperti MRT Singapore. Kamu harus tarik tuas atau tekan tombol hijau yang ada di pintu untuk membukanya. Sistem buka pintu by request ini banyak diterapkan di metro dan tram kota-kota di Eropa. Jadi, nanti jangan bengong di depan pintu kereta nunggu dibukain yah, hehe! Masuk kereta dengan anteng dan tetap waspada karena banyak copet berkeliaran di metro. Use common sense: jangan mengeluarkan gadget atau barang mencolok, jangan membuka-buka dompet, taruh tas di depan badan, jangan taruh dompet di kantong belakang… yah kira-kira sama saja kalau waspada di Jakarta. Jangan terkecoh dengan anak kecil! Justru bocah-bocah ini copetnya! Mereka ahli banget ngegerayangin badan kamu dan ngerampas barang lalu keluar dari kereta. Sialnya, anak-anak ini gak bisa diadili oleh polisi karena mereka masih di bawah umur. Emang gini modusnya di sana!
Keretanya
Notes
Tidak pernah ada pengecekan tiket selama di peron atau di kereta. Ketika keluar dari stasiun metro tujuan juga tidak ada mesin otomatis lagi. Praktisnya, setelah tiket divalidasi di awal, tiketmu sudah gak berguna lagi. Aman buat orang yang suka ngilangin barang kayak saya, hehe. Berbeda dengan bus, kalau naik bus, setiap transit atau ganti bus tiket harus selalu divalidasi di mesin.
Gimana, gampang kan? Pokoknya metro adalah cara getting around Paris paling mudah karena setiap objek wisata pasti ada stasiunnya, jadi cuma jalan kaki sedikit saja sudah sampe!
(Gambar diambil dari en.wikipedia.org karena saya lupa foto-fotoin, hehe)
Next PostNewer Post Home

0 shouts

Post a Comment